Minggu, 18 Mei 2014

LELAKI, WANITA, PERASAAN, DAN LAINNYA


LELAKI, WANITA, PERASAAN, DAN LAINNYA
Menurutku semua lelaki sama saja.
Mereka berjuang diawal, lalu menghempaskan di akhir.
Mereka penuh cinta diawal, dan penuh kepalsuan di akhir
Mereka pangeran di awal, namun bajingan di akhir.
Tapi tak munafik. Kita sebagai wanita butuh mereka. Sebagai pelengkap. Sebagai pasangan. Dan bukan sebagai penghancur suatu organ bernama ‘hati’.
Seperti yang banyak dikutip di twitter, atau banyak sosial media. Lelaki itu hanya berjuang di awal, lalu terlalu lelah di tengah perjalanan. Hingga di suatu titik ia memutuskan untuk berhenti. Entah terlalu sangat sangat lelah berkeringat, atau lelah karena berlari di jalan yang sama, tikungan yang sama, suasana yang sama. Panggil saja kelelahan yang kedua itu dengan ‘bosan’.
Atau mungkin salah wanitanya. Mereka berlaku bak putri saat masa-masa pendekatan itu. Mereka amat memahami laki-laki, mereka menutupi segala minus, demi mempertahankan lelaki agar lelaki yang belum sempat menjadi pacar itu tidak pergi. Atau Putus sebelum jadian. Lalu post di sosial media, di beri harapan orang lain. Begitulah. Karena sama-sama memasang topeng kepalsuan yang sempurna, ketika masa menjadi kita itulah ketika mereka membuka topeng masing-masing.
Ini wujud asliku. Ada yang memang sama dengan di awalnya, atau ada yang sangat berbeda dengan di awalnya. Penyesuaian lagi. Kalau tidak sesuai? Kandas.
Saat lelaki banyak berjanji pada wanitanya, ia tak akan meninggalkan wanitanya. Janganlah percaya dulu. Jangan percaya apa katanya saat ia sedang sangat bahagia atau sangat sedih. Percayalah itu semua hanya kebohongan. Nyatanya, mereka meninggalkan.
Tapi mereka egois. Tetap bersama kita meskipun sudah tak ada lagi cinta. Tetap ingin berteman. Alasan yang mudah sekali dilontarkan, tapi perlu banyak waktu pencernaan di kubu wanita. Jelas saja mereka tidak ingin jauh dari kita. Karena kita selama ini memperhatikannya. Menyayanginya. Bagaimana mungkin seorang burung meninggalkan sebuah sarang, sebelum ia tahu apa yang akan muncul di sarang yang lain? Begitulah. Mereka memilih bertahan karena belum ada yang lain. Saksikan saja seberapa lama mereka bertahan. Ketika mereka mengetahui dimana sarang yang tepat. Saat itulah mereka pergi. Wanita dihempaskan tanpa toleransi. Lalu terbang seakan tak pernah singgah.

Minggu, 04 Mei 2014

Ketika yang dulu ‘Anjing-anjing-an’ berubah jadi ‘Sayang-sayang-an’


Ketika yang dulu Anjing-anjing-an berubah jadi Sayang-sayang-an
Pernah denger quotes benci jadi cinta? Atau musuh jadi pacar? Meskipun terkesan hina, kenyataan kayak gitu emang banyak terjadi di kehidupan nyata. Mau contoh riil? Ya gue ini contohnya. Pernah pacaran sama musuh gue sendiri. Musuh yang tiap hari saling manggil ‘njing’ ‘dog’ ‘germo’ ‘fuck’ ‘bitch’ dan sebangsanya. Karena bersumber dari kenyataan pribadi, dan gue sekarang lagi khusyuk baca novel ‘CRAZY’ yang isinya tentang hubungan permusuhan changed to be pacaran. Ceritanya Asuka yang pacaran sama Kazuma, tiap hari manggil pakai seruan bodoh, kasar, sama lah kayak cerita gue itu, gue jadi ber lampu kuning yang nyala sama kaya di adegan kartun kalau pemerannya lagi punya ide.
Nah, disini gue akan memaparkan, beberapa alasan anjing bisa berubah jadi pacar atau bahkan istri kita. Entah kenapa gue jadi inget cerita sangkuriang, dayang sumbi yang bisa bersuami anjing dengan nick name ‘Tumang’. Eh keknya gue salah fokus deh..
Langsung aja deh, ini berbagai kemungkinan penyebabnya. Mungkin kalian manggut-manggut karena merasa tersindir, atau kalian geleng-geleng karena lagi senam pagi(?) Wkwk
1.      Melatih memori otak
Maksudnya? Maksudnya gini nih mblo. Misalnya lo namanya Siti, nah lagi makan di kantin sekolah. Enak-enak makan, tiba-tiba ada yang manggil “Siti..” pasti langsung nengok dan kepo siapa yang manggil siang-siang gini. Barokallah banget kalau yang manggil gebetan atau at least cowok ganteng. Tapi beda cerita kalo manggilnya gini Shit.. terus hnya pakai tekanan 4 pascal. Pasti terbersit gini di hati lo, Alah paijo (nama musuh elo) lagi. Gausah nengok aja,. Secara nggak langsung, panggilan Shit yang Cuma dilontarin sama musuh elo bakal menempati sebuah kapasitas memori otak lo. Panggilan ini juga berpotensi menajamkan ingatan elo terhadap sesuatu. Kayaknya sih. Wkwk
2.     Hari-hari menjadi seru dan gak flat
Emang iya? IYA BANGET! Yang namanya musuh itu, kalau ada malesin, kalau nggak ada bakal dicariin. Karena keberadaannya itu, iya dia yang kayak eek ayam, secara gak langsung ngeramein hidup elo, bikin warna yang ancurr banget tapi masih bisa dilihat kok, dan bikin hidup lo kayak angry bird. Bisa jatoh, bisa melayang, bisa nabrak, atau bisa ngdapetin koin.
3.    Ngangenin tao gak ??
Seperti penjelasan diatas, dengan adanya musuh elo, hidup lo itu rame dan gak flat. Walaupun dikerjain kayak gimana juga, mulai dari diceplokin telur, nyobekin rok, dll lah. Kalau gaada dia sehari aja, misalnya dia absen, bisa jadi kita termasuk orang yang kehilangan tindakan usilnya. Kadang yang dibenci itu lebih ngangenin dari yang disuka.
4.     Sosok penerima apa adanya
Maksudnya gini nih. Kalau elo manggil musuh elo dengan panggilan rusuh seperti yang gue mention diatas, nah elo kan dicap sebagai orang yang mulutnya kayak selokan Jakarta. Dalam level klimaks, bisa aja orang-orang lain ngejudge elo sebagai cewek/cowok gak bener. Padahal mereka Cuma denger umpatan itu, bukan sebagai objek yang diumpatin. Nah yang kita umpatin aja shut up. Musuh kita yang diumpatin bahkan udah kenyang sama umpatan kita. Tapi apa reaksinya? Musuh kita nggak ngejauh men, dia nerima kita sebagai pribadi bermulut comberan. Gak protes, dan nerima apa dadanya, eh apa adanya.
5.     Impossible to find
Alkisah kalau kita jadi cewek tercantik di SMA, dimana semua cowok memuja kita, tiap hari loker penuh sama bunga mawar bahkan sampe bunga rafflesia (?) *ini langka LOL*. Tiba-tiba ada cowok yang ilfeel sama kita, atau nantang gitu tampangnya. Justru yang kayak begini yang bakal dilirik sama si cewek. Ibarat ada pemain tenis yang lagi main, terus pemain satunya kakinya lagi nginjek garis, nah yang dilirik kan yang kakinya nginjek garis. Ya kan? *Yajelas soalnya yang nginjek garis itu di diskualifikasi* ah gitulah pokoknya :D. ketika kita kebanyakan lovers, justru haters itu bakal dilirik.
6.     Nyaman-zoned.
Nah ini men super bahaya! Kenapa? Dia yang dulu dipanggil anjing, secara gak kita sadari bikin kita nyengir kalau inget dia. Ini mulai tanda-tanda elu sayang sama dia. Dan tanda kalau ada suatu rasa yang bermetamorfosis di hati elo. Dari rasa musuh, benci, eneg, mual,muntah *eh kok kayak hamil?* berubah jadi rasa kangen, nyaman, menghibur, dan pengubah kejenuhan. Reaksi perubahan ini terjadi tanpa bantuan O2 loh. Perubahan ini emang kadang gak kita rasain, karena menurut kita biasa aja. Tapi percaya deh, bakal ada masa elo nyadar kalo lo naksir sama dia. Sadar kalo anjing jadi pacar bukan sekedar mitos.

Okay dermblo, kalau hal-hal ini terjadi sama elo cuman ini nih pesen gue. Kalo levelnya udah klimaks sampai di poin 6, merenung dulu deh. Bertapa ke masjid atau gereja buat nentuin tindakan. Ya meskipun Cuma bakal pacaran, seenggaknya elo ngehindar dari menyakiti org lain. Bulatin dulu tekad elo, elo itu Cuma terjerat zona nyaman karena dia dan segala freak-nya, atau elo beneran sayang. Kalo beneran sayang, ya kalo lo cowok segera ungkapin, kalo cewek hindari ngungkapin, cukup kasih kode berupa morse ke cowok kalau you have a feel. Semoga cowok elo anak pramuka yang bisa paham morse. But, kalo rasa elo masih sampe di poin 1-3, nikmatin aja dulu masa-masa bertemu sama anjing elo itu. Karena anjing yang itu gak bisa dibeli di toko peliharaan manapun. Mungkin dia kalah laku sama anjing Drive *anji Drive keles :3. Sekian postingan gue. See ya dermblo. Keep jomblo sampe gue ngepost lagi wkw :D