Senin, 20 April 2015

Dear Future Husband [1]



Because I’m worrying about you
Buku-buku tersusun rapi di rak berplitur coklat gelap. Ensiklopedi, majalah, prosa, novel, dan banyak bacaan sarat makna berjejer di antaranya. Sang surya masih cukup terik dan menyengat ubun-ubun. Tetapi di gedung berlantai 2 ini, sebuah perpustakaan kota yang kian usang tergusur perpustakaan via network atau lazim disebut perpustakaan online.
Sasky membuka lembaran ke 46 prosa yang baru dibacanya kemarin sepulang mengikuti kursus memasak di Jalan Hasanuddin. Sebuah prosa bersampul merah marun, dihiasi beberapa goresan lukisan kanvas. Sasky masih tidak menoleh ke lingkungan sekitar. Baginya prosa-prosa ini adalah lingkungannya.
Ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Alzam.
From: Alzam
          Sayang, aku ini otw rumahmu
Sasky kaget. Ia sama sekali tak menaruh janji dengan Alzam untuk bertemu di Minggu siang ini. Ia menekuk bagian atas prosa yang tadi ia baca, takut kalau ada hembusan angin yang menghilangkan jejak dimana ia terakhir membaca bait prosa, lalu segera membalas pesan singkat Alzam.
To: Alzam
          Aku ini di perpus kota, gimana? Kamu ndak ngomong dulu sayang
Sasky masih menatap layar kaca ponselnya. Berharap Alzam akan segera membalas, dan membatalkan untuk pergi ke rumah Sasky, menggantinya di lusa atau nanti malam. Namun Alzam yang biasanya sejurus kemudian langsung membalas, 7 menit berlalu masih belum ada getar atau nada dari ponsel Sasky.
Putus asa menanti balasan pesan Alzam, Sasky mulai membuka prosanya. Ia kembali larut pada sebuah prosa berjudul “Kidung Sang Dewi di ufuk Barat”. Sebuah prosa klasik yang tidak diketahui penulisnya. Bait demi bait Sasky membaca dan sedikit mengkritisi titik lemah pada prosa tua tersebut. Bukannya kurang kerjaan, tapi begitulah rutinitas seorang mahasiswi Universitas Indonesia jurusan Sastra Indonesia, yang setiap hari prosa, pantun, karya ilmiah, menjadi rutinitas. Sehingga tanpa ia sadar, ponselnya bergetar lagi. Ia segera membuka pesan dari Alzam.
From: Alzam
          I’m in front of your house.
Sudah 8 menit yang lalu. Dengan terburu-buru Sasky langsung membalas pesan Alzam.
To: Alzam
          Ha? Yaudah sabar aku 5 menit otw
Sasky segera membereskan prosa yang tadi sedang ia baca, mengembalikannya ke rak buku. Dan melesat menuju parkiran untuk mengambil motornya. Ia tancap gas dengan sangat cepat. Berulang kali ia hampir menabrak orang. Jarak perpustakaan dengan rumahnya cukup jauh, sekitar 4 km. biasanya ia butuh 15 menit untuk sampai di tempat tujuan dengan kecepatan 80 km/jam. Pada akhirnya Sasky berhasil sampai diwaktu 5 menit. Tapi Alzam sudah tidak ada di depan rumahnya. Ponselnya tiba-tiba bergetar. 5 pesan dari Alzam.
From: Alzam
          Apa aku ke perpus jemput kamu aja?
From: Alzam
          Sayang, gimana?
From: Alzam
          Sayang, pelan-pelan aja, ndak usah buru-buru, hati-hati, jangan ngebut ya
From: Alzam
          Lama ndak papa kok, kamu hati-hati sayang
From: Alzam
          Aku ke dalam ya, disuruh mamamu
Sasky berlari menuju ruang tamu. Disana ada Alzam yang duduk di sofa warna tosca,sambil meneguk secangkir teh hangat bikinan mama.
“Maaf sayang, aku telat” ucap Sasky sambil duduk di samping Alzam.
Alzam tersenyum lalu memegang tangannya.
“Kok dingin tanganmu? Kenapa?” tanya Alzam dengan perubahan posisi lebih condong kea rah Sasky.
“Aku naik kecepatan 120” ujar Sasky menunduk dan disertai rasa bersalah.
“Kan aku udah bilang, pelan-pelan aja, aku ndak papa nunggu kamu Sas. Hati-hati, kamu gak papa kan tapi?” Alzam panik dan memeriksa tangan, siku, lutut Sasky.
“Nggak papa kok Al, aku Cuma khawatir kamu kepanasan” Sasky memeluk Alzam. Alzam membalas pelukan Sasky sambil mengelus-elus rambutnya.
“Aku cowok sas, nggak papa lagi. Aku juga khawatir kamu kenapa-napa dijalan”


Sarat makna, kalau biasanya seorang lelaki di depan rumah dan menanti. Ia akan sangat tidak sabar menunggu kekasihnya. Tapi tidak untuk Alzam. Menanti lebih baik daripada melihat kekasihnya terluka/mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan. What a great future husband he was :)

Minggu, 18 Mei 2014

LELAKI, WANITA, PERASAAN, DAN LAINNYA


LELAKI, WANITA, PERASAAN, DAN LAINNYA
Menurutku semua lelaki sama saja.
Mereka berjuang diawal, lalu menghempaskan di akhir.
Mereka penuh cinta diawal, dan penuh kepalsuan di akhir
Mereka pangeran di awal, namun bajingan di akhir.
Tapi tak munafik. Kita sebagai wanita butuh mereka. Sebagai pelengkap. Sebagai pasangan. Dan bukan sebagai penghancur suatu organ bernama ‘hati’.
Seperti yang banyak dikutip di twitter, atau banyak sosial media. Lelaki itu hanya berjuang di awal, lalu terlalu lelah di tengah perjalanan. Hingga di suatu titik ia memutuskan untuk berhenti. Entah terlalu sangat sangat lelah berkeringat, atau lelah karena berlari di jalan yang sama, tikungan yang sama, suasana yang sama. Panggil saja kelelahan yang kedua itu dengan ‘bosan’.
Atau mungkin salah wanitanya. Mereka berlaku bak putri saat masa-masa pendekatan itu. Mereka amat memahami laki-laki, mereka menutupi segala minus, demi mempertahankan lelaki agar lelaki yang belum sempat menjadi pacar itu tidak pergi. Atau Putus sebelum jadian. Lalu post di sosial media, di beri harapan orang lain. Begitulah. Karena sama-sama memasang topeng kepalsuan yang sempurna, ketika masa menjadi kita itulah ketika mereka membuka topeng masing-masing.
Ini wujud asliku. Ada yang memang sama dengan di awalnya, atau ada yang sangat berbeda dengan di awalnya. Penyesuaian lagi. Kalau tidak sesuai? Kandas.
Saat lelaki banyak berjanji pada wanitanya, ia tak akan meninggalkan wanitanya. Janganlah percaya dulu. Jangan percaya apa katanya saat ia sedang sangat bahagia atau sangat sedih. Percayalah itu semua hanya kebohongan. Nyatanya, mereka meninggalkan.
Tapi mereka egois. Tetap bersama kita meskipun sudah tak ada lagi cinta. Tetap ingin berteman. Alasan yang mudah sekali dilontarkan, tapi perlu banyak waktu pencernaan di kubu wanita. Jelas saja mereka tidak ingin jauh dari kita. Karena kita selama ini memperhatikannya. Menyayanginya. Bagaimana mungkin seorang burung meninggalkan sebuah sarang, sebelum ia tahu apa yang akan muncul di sarang yang lain? Begitulah. Mereka memilih bertahan karena belum ada yang lain. Saksikan saja seberapa lama mereka bertahan. Ketika mereka mengetahui dimana sarang yang tepat. Saat itulah mereka pergi. Wanita dihempaskan tanpa toleransi. Lalu terbang seakan tak pernah singgah.

Minggu, 04 Mei 2014

Ketika yang dulu ‘Anjing-anjing-an’ berubah jadi ‘Sayang-sayang-an’


Ketika yang dulu Anjing-anjing-an berubah jadi Sayang-sayang-an
Pernah denger quotes benci jadi cinta? Atau musuh jadi pacar? Meskipun terkesan hina, kenyataan kayak gitu emang banyak terjadi di kehidupan nyata. Mau contoh riil? Ya gue ini contohnya. Pernah pacaran sama musuh gue sendiri. Musuh yang tiap hari saling manggil ‘njing’ ‘dog’ ‘germo’ ‘fuck’ ‘bitch’ dan sebangsanya. Karena bersumber dari kenyataan pribadi, dan gue sekarang lagi khusyuk baca novel ‘CRAZY’ yang isinya tentang hubungan permusuhan changed to be pacaran. Ceritanya Asuka yang pacaran sama Kazuma, tiap hari manggil pakai seruan bodoh, kasar, sama lah kayak cerita gue itu, gue jadi ber lampu kuning yang nyala sama kaya di adegan kartun kalau pemerannya lagi punya ide.
Nah, disini gue akan memaparkan, beberapa alasan anjing bisa berubah jadi pacar atau bahkan istri kita. Entah kenapa gue jadi inget cerita sangkuriang, dayang sumbi yang bisa bersuami anjing dengan nick name ‘Tumang’. Eh keknya gue salah fokus deh..
Langsung aja deh, ini berbagai kemungkinan penyebabnya. Mungkin kalian manggut-manggut karena merasa tersindir, atau kalian geleng-geleng karena lagi senam pagi(?) Wkwk
1.      Melatih memori otak
Maksudnya? Maksudnya gini nih mblo. Misalnya lo namanya Siti, nah lagi makan di kantin sekolah. Enak-enak makan, tiba-tiba ada yang manggil “Siti..” pasti langsung nengok dan kepo siapa yang manggil siang-siang gini. Barokallah banget kalau yang manggil gebetan atau at least cowok ganteng. Tapi beda cerita kalo manggilnya gini Shit.. terus hnya pakai tekanan 4 pascal. Pasti terbersit gini di hati lo, Alah paijo (nama musuh elo) lagi. Gausah nengok aja,. Secara nggak langsung, panggilan Shit yang Cuma dilontarin sama musuh elo bakal menempati sebuah kapasitas memori otak lo. Panggilan ini juga berpotensi menajamkan ingatan elo terhadap sesuatu. Kayaknya sih. Wkwk
2.     Hari-hari menjadi seru dan gak flat
Emang iya? IYA BANGET! Yang namanya musuh itu, kalau ada malesin, kalau nggak ada bakal dicariin. Karena keberadaannya itu, iya dia yang kayak eek ayam, secara gak langsung ngeramein hidup elo, bikin warna yang ancurr banget tapi masih bisa dilihat kok, dan bikin hidup lo kayak angry bird. Bisa jatoh, bisa melayang, bisa nabrak, atau bisa ngdapetin koin.
3.    Ngangenin tao gak ??
Seperti penjelasan diatas, dengan adanya musuh elo, hidup lo itu rame dan gak flat. Walaupun dikerjain kayak gimana juga, mulai dari diceplokin telur, nyobekin rok, dll lah. Kalau gaada dia sehari aja, misalnya dia absen, bisa jadi kita termasuk orang yang kehilangan tindakan usilnya. Kadang yang dibenci itu lebih ngangenin dari yang disuka.
4.     Sosok penerima apa adanya
Maksudnya gini nih. Kalau elo manggil musuh elo dengan panggilan rusuh seperti yang gue mention diatas, nah elo kan dicap sebagai orang yang mulutnya kayak selokan Jakarta. Dalam level klimaks, bisa aja orang-orang lain ngejudge elo sebagai cewek/cowok gak bener. Padahal mereka Cuma denger umpatan itu, bukan sebagai objek yang diumpatin. Nah yang kita umpatin aja shut up. Musuh kita yang diumpatin bahkan udah kenyang sama umpatan kita. Tapi apa reaksinya? Musuh kita nggak ngejauh men, dia nerima kita sebagai pribadi bermulut comberan. Gak protes, dan nerima apa dadanya, eh apa adanya.
5.     Impossible to find
Alkisah kalau kita jadi cewek tercantik di SMA, dimana semua cowok memuja kita, tiap hari loker penuh sama bunga mawar bahkan sampe bunga rafflesia (?) *ini langka LOL*. Tiba-tiba ada cowok yang ilfeel sama kita, atau nantang gitu tampangnya. Justru yang kayak begini yang bakal dilirik sama si cewek. Ibarat ada pemain tenis yang lagi main, terus pemain satunya kakinya lagi nginjek garis, nah yang dilirik kan yang kakinya nginjek garis. Ya kan? *Yajelas soalnya yang nginjek garis itu di diskualifikasi* ah gitulah pokoknya :D. ketika kita kebanyakan lovers, justru haters itu bakal dilirik.
6.     Nyaman-zoned.
Nah ini men super bahaya! Kenapa? Dia yang dulu dipanggil anjing, secara gak kita sadari bikin kita nyengir kalau inget dia. Ini mulai tanda-tanda elu sayang sama dia. Dan tanda kalau ada suatu rasa yang bermetamorfosis di hati elo. Dari rasa musuh, benci, eneg, mual,muntah *eh kok kayak hamil?* berubah jadi rasa kangen, nyaman, menghibur, dan pengubah kejenuhan. Reaksi perubahan ini terjadi tanpa bantuan O2 loh. Perubahan ini emang kadang gak kita rasain, karena menurut kita biasa aja. Tapi percaya deh, bakal ada masa elo nyadar kalo lo naksir sama dia. Sadar kalo anjing jadi pacar bukan sekedar mitos.

Okay dermblo, kalau hal-hal ini terjadi sama elo cuman ini nih pesen gue. Kalo levelnya udah klimaks sampai di poin 6, merenung dulu deh. Bertapa ke masjid atau gereja buat nentuin tindakan. Ya meskipun Cuma bakal pacaran, seenggaknya elo ngehindar dari menyakiti org lain. Bulatin dulu tekad elo, elo itu Cuma terjerat zona nyaman karena dia dan segala freak-nya, atau elo beneran sayang. Kalo beneran sayang, ya kalo lo cowok segera ungkapin, kalo cewek hindari ngungkapin, cukup kasih kode berupa morse ke cowok kalau you have a feel. Semoga cowok elo anak pramuka yang bisa paham morse. But, kalo rasa elo masih sampe di poin 1-3, nikmatin aja dulu masa-masa bertemu sama anjing elo itu. Karena anjing yang itu gak bisa dibeli di toko peliharaan manapun. Mungkin dia kalah laku sama anjing Drive *anji Drive keles :3. Sekian postingan gue. See ya dermblo. Keep jomblo sampe gue ngepost lagi wkw :D


Minggu, 13 April 2014

Pahit tapi manis (23.07)


Aku harus mengakhiri ini semua sekarang. Setelah aku tau banyak kepahitan-kepahitan yang dulu terasa sangat manis. Maaf kalau aku masih menyangkutkan dulu dengan sekarang. Karena semua ini sangat jauh berbeda. Tapi untuk kamu semuanya sama kan. Kamu bilang hanya menganggap aku sebagai teman, nggak lebih. Aku pikir kata-katamu itu hanya untuk sekarang, setelah kita bukan lagi pasangan. Kau bilang, itu perasaan dari dulu hingga sekarang. Meneteslah lagi butiran bening itu, padahal aku sudah bertekad tak akan mengeluarkan itu lagi untuk orang yang sama sejak bulan-bulan ini.
Aku kecewa berlebihan. Kamu bilang kita teman, bukan sahabat. Kamu pasti tau apa beda teman dengan sahabat. Jadi sepertinya salah besar, menganggap aku memiliki 3 sahabat lelaki yang selalu ada. Aku dapat info besok kamu akan pergi ke Surabaya. Padahal seharian kamu kontak denganku, aku hanya tau kamu sakit karena kecapekan, dan aku yang nggak capek buat selalu ngedoain kamu  cepat  sembuh. Kalau sahabat, pasti berbagi saat suka duka kan? Aku sadari kamu udah nggak pernah curhat ke aku lagi. Benar, kamu gak nganggep aku sahabat. Maafkan aku lagi-lagi membahas masa persahabatan yang berujung cinta palsu itu. Kamu bercerita bukan lagi padaku yang selalu siap mendengar, tapi kamu bercerita ke orang yang kamu janji tak akan menjadi setelahku. Aku ingat sekali, karena dia memang pernah menyukaimu sama seperti aku, dan sahabatku. Tapi nyatanya apa? Aku harus siap melihat dia suatu nanti di bio twittermu. Insting wanita jarang salah. Bukan salah, tapi belum waktunya.
Aku heran selama 4 bulan kamu sukses menjadi actor penuh kepalsuan. Bodohnya, aku begitu terlena denganmu. Terlena dengan banyak pengorbanan yang kau lakukan dulu. Uhm, maaf masa lalu masih menyangkut di ingatanku.
Setiap 5 waktu aku hanya minta kekuatan lebih dari tuhanku. Aku hanya minta segeralah badai ini berlalu, dan timpakan aku musim salju yang dingin. Menghapus cinta memang tak pernah mudah, siapa bilang aku hanya mencintainya 4 bulan saja. 3 tahun lalu, aku juga menyayanginya. Walaupun pasang surut, aku lebih memilih tetap mencintaimu terus menerus, dibanding aku dapat cerita cinta penuh kepalsuan. Kamu kira hatiku sekuat apa jika kau serang dengan peluru tak pernah lelah? Bahkan membencimu pun tidak. Aku jadi heran, hatiku ini apa belum pernah di sekolahkan sampai sebodoh ini. atau hatiku ini mengapa tetap putih diatas noda yang kamu cipratkan? Ketulusan memang anugerah dari Tuhan. Jika ketulusan itu tak pernah disalah artikan.
Jangan kira aku tak mencoba menjauhimu. Jangan kira aku sekuat luarku. Apa kamu pernah tahu seberapa sering mataku cekung di malam hari? Tentu saja tidak. Kau tak pernah bertemu ataupun menemuiku lagi.
Sekarang yang jadi masalah, 10 hari lagi ulangtahunmu. Aku ingat kamu punya janji untuk mentraktirku nonton. Tapi semua itu kupikir matang-matang lagi setelah kau berkilah seakan tak mau nonton denganku. Niatku hanya untuk memberikan hari terindah di ulangtahunmu sama seperti yang kamu lakukan dulu. Padahal itu janjimu, kau masih mendustainya lagi. Jadi apa aku masih pantas memberimu kado? Aku takut kado itu hanya berteman angina. Aku takut kado itu hanya sebagai  accepting atas rasa kasihanmu padaku. Tapi aku ingin memberikan 1 kenangan lagi, selain gantungan kunci jogja dan buku diaryku. Terserah sih kamu mau anggap aku pengemis cinta macam apa. Sampah masyarakat mungkin. Jika terlambat, tapi semoga kamu masih menyadari. Aku, tolol, egois dan menyebalkan mencintaimu tanpa noda. Mungkin saat kamu membacanya , aku sudah bisa berdiri kokoh. Mohon jangan usik aku lagi, jika aku sudah menemukan cara yang indah untuk meninggalkan peluka hidupku J

Senin, 31 Maret 2014

Untuk kaum adam yang tampan dan bijaksana..


Untuk kaum adam yang tampan dan bijaksana..
          Sebenarnya wanita itu adalah barang yang paling berharga dan mulia. Jika kalian bisa mengerti wanita. Sebenarnya wanita itu hanya ingin disayangi sepenuhnya. Mereka tidak butuh kata-kata romantis walaupun terkadang mereka terbang saat kau membual padanya. Mereka tidak butuh bertemu dan saling memegang tangan, walaupun mereka selalu membayangkan hal indah itu menghiasi hubungan mereka. Tapi kadang mereka marah jika lelaki tak menyediakan waktu untuk bertemu dengannya, mereka marah ketika kekasihnya tidak membalas pesan, mereka marah jika kekasih sibuk dan melupakan mereka, mereka marah ketika kekasihnya bercanda keterlaluan, mereka marah jika lelaki tidak mau mengalah. Mereka memang butuh itu, tapi bukan berarti mereka sangat membutuhkan perhatian, waktu, dan tenaga lelaki. Mereka hanya minta 1, kasih sayang. Meskipun lelaki tak bisa bertemu, tak banyak waktu, seperti kisah-kisah cinta jarak jauh, asalkan lelaki itu memberikan kasih sayangnya yang besar dan tulus mereka pasti bisa memakluminya. Memang ada yang tidak bisa, tapi perlakukan dia dengan sentuh hatinya. Jangan membentaknya, disaat dia sedang marah cukup katakan: aku mencintaimu disaat kapanpun, saat marah, menangis atau tertawa. Lihat saja, kemarahannya akan memudar. Wanita itu tidak bisa membenci orang yang disayang. Sekalipun bisa, mungkin itu palsu, coba tanya saja pada hatinya terdalam, pasti masih ada namamu disana.
          Wanita memang suka mengatur, memang selalu menuntut untuk dimengerti, memang suka berpura-pura jika ia baik-baik saja, memang selalu dikejar terlebih dulu, dan di saat hatinya luluh, kebanyakan dari mereka akan ditinggalkan. Banyak lelaki bilang wanita itu egois, tidak bisa memikirkan perasaan lelaki. Itu salah, meskipun wanita terlihat begitu ketus, sangat menuntutmu, egois, dibalik semua itu, coba lihat siapa yang mendampingimu saat kamu sedang jatuh. Wanita itu keras kepala, tapi rasakan betapa perdulinya wanita pada orang yang disayang. Mereka ingin dimengerti, mereka ingin diberi kasih sayang yang seluas-luasnya. Mereka ingin dihargai, mereka ingin ditahan untuk tidak pergi, mereka ingin dirindukan, mereka ingin dibutuhkan.
          Dalam hubungan yang biasanya terjadi, di awal-awal lelaki akan mengejar mereka. Jungkir balik mereka lakukan. Rintangan sesulit apapu lelaki tangguh menaklukanya. Itu membuat wanita terpukau, membuat wanita berfikir jika lelaki ini giat menggapai cintanya. Namun, semua akan berbeda jika sudah berbulan-bulan atau bertahun. Yang dulunya lelaki mengejar tanpa lelah, sedangkan wanita terus memacu lelakinya untuk berjuang. Karena mereka ingin dan pantas diperjuangkan. Mereka manja, mereka ngambek, mereka hanya minta perhatian lebih. Kini berganti menjadi wanita yang melihat lelakinya lelah mengejarnya terus-menerus. Maka tak jarang wanita mengejar lelakinya yang berlari itu. Mengajak lelakinya untuk saling mengejar. Bukan berjalan namun wanitanya sudah berlari jauh berkeringat. Lama-lama lelaki itu lelah berlari, mereka memilih berhenti. Bukan untuk istirahat, tapi untk mundur dari pertandingan. Wanita menyulut semangat lelakinya, tapi terlambat, lelaki itu sudah terlalu lelah ataupun sudah berpindah. Maka hubungan berakhir. Saat wanita mulai memahami lelakinya yang kelelahan, saat wanita mulai menjadikan lelaki itu sebagai yang terakhir dan satu-satunya, saat wanita sudah siap merubah sikapnya yang selalu ingin dikejar, saat itu juga mereka membuang angan-angan bersama lagi. Karena entah cinta yang datang terlambat, atau lelaki yang pergi terlalu cepat..
          Ini memang bukan cerita seluruh wanita dan seluruh pria. Ini hanya cerita yang dialami sahabat, teman, film-film, dan aku sendiri

Sabtu, 22 Maret 2014

Rain (12.17)


Hari ini hujan mengguyur deras kotaku, dan kotamu. Gerimis tak lagi datang, berganti awan menghitam dan hujan yang mengguncangku. Dalam percikan air yang jatuh, kupanjatkan harapan. Semoga aku bisa memandangmu hari ini. Dibalik hujan yang tak henti. Kususuri jalan , kulihat ke arah belakang, berulangkali. Kau tak ada. Walaupun kita tak berjauhan, aku tak bertemu denganmu siang ini. ku terus memandang hujan yang jatuh, bersama butiran harapan yang pergi. Aku merindukanmu, aku ingin bisa melihatmu, tersenyum atau menjulurkan lidahmu ke arahku. Meski kita bukan siapa-siapa yang istimewa lagi.
Aku baru sadar, kau benci hujan. Hujan itu merepotkan. Kau harus pakai jas hujan agar kau tak kehujanan, agar kau tetap baik-baik saja, agar esok kau masih bisa tersenyum, agar esok kau masih bisa sekolah, agar esok kau tidak sakit. Aku lupa jika kau pernah mencintai hujan juga, karena hujan menyimpan semua kenanganmu dengannya. Dia yang ada sebelum aku. Dia yang jadi cinta pertamamu. Dia yang semakin cantik dan mempesona. Dia yang selalu pakai hiasan di rambutnya. Dia yang berbeda dariku. Dan dia yang sebabkan hubungan ini berakhir secara tidak sengaja.
Kubuka ponselku. Tak ada pesan darimu. Kau masih belum mengisi pulsa elektronikmu. Kau terlihat biasa saja ya. Seakan tidak butuh pulsa itu. Ya, kau bisa pakai paket internet dengan ponsel barumu. Mengirim pesan sosial media kepada calon penggantiku. Bersiap. Packing untuk segera lari dariku.
Aku menunggumu. Tenang saja. Tapi aku lelah menunggumu yang tak mencariku mungkin. Mungkin aku terlalu membesarkan masalah kecil. Mungkin aku terlalu banyak permintaan, berbeda dengan wanita lain yang kau temui selain aku. Aku tahu kau masih menghubungiku. Dan kuakui aku tanpa pesan darimu merasa sepi dan tanpa teman. Aku memang membutuhkanmu. Tapi aku benar-benar tak sanggup jika nanti kulihat kau bersama yang lain. Aku selalu berfikir untuk pergi, agar kau tahu rasanya kehilangan orang yang benar-benar mencintaimu dengan tulus sepertiku. Tapi aku takut, aku takut jika kau takkan merindukanku. Aku takut kau hanya biarkan aku pergi tanpa menahanku. Sedangkan aku yang sudah jauh darimu belum bisa memusnahkan perasaan ini. perasaan selalu ingin memiliki, dan menjadi satu-satunya.

Rabu, 19 Maret 2014

Memories♥ (19.46)

Memories JL
©      Dulu sering malsen (malem senin) waktu masih sahabatan, kamu jemput aku terus kita boncengan ke kosku. Sambil ngobrol apa aja di jalan wkwk.
©      Sampe di kos, kamu mesti minta dibuatin kopi, supaya gak kedinginan katamu. Oke bikin 2 kopi.
©      Kamu pernah bawain aku roti bakar, aku inget banget rotinya kita makan berdua sama sisanya aku buat sahur wkwk. Aku inget juga waktu kamu usapin roti tadi di pipiku. Jahat
©      Kita sering jalan bareng, kamu pernah bilang “Jadi kerasa kayak jalan sama adek sendiri. Pendek sih”. Jlebbbb.
©      DN Smast ngundang andra, kamu dateng dan duduk disebelahku. Kita jingkrak-jingkrak bareng malem itu. Aku jadi gak ngerasa sendiri. Pulangnya, kamu sms aku “Just this night I can feel like that:’) Beside you^.^”. aku gak pernah nyangka smsmu itu bermakna..
©      Sebelum DN, aku minjem kaosmu putih, kamu rela panas-panas ngasih kaos itu. Kaos itu masih aku pakek lagi. Wkwk
©      Sampe bulan oktober, kita jujur-jujuran kalo hubungan ini gak bisa dikasih nama sahabat aja. Intinya kita sama-sama sayang, sama-sama berjuang buat gak jatuh cinta. Dan berniat ngubur dalem-dalem perasaan ini, supaya persahabatan ini gak ancur.
©      Anehnya, waktu aku mulai berfikir buat menjauh dari kamu, kamu malah nembak aku. Aku nggak nyangka, aku kira perasaan ini akan berakhir ya cuman gitu-gitu aja. 16 oktober 2013.
©      Tiap pagi kamu sms aku, “Pagi sayang, yang mau sekolah jaga mata dan hatinya ya {}:*”. Haha
©      Beberapa hari setelah jadian, kita jalan. Waktu itu lagi ada deteksi band di ketos, kita nonton bareng. Gawatnya, disana ada kakak kelas yang kece-kece. Aku harus pura-pura nggak ngelihat supaya kamu gak kenapa-napa. Di mokko, aku duduk berhadapan. Tapi karena sama-sama malu, kita diem aja, malah mention-mentionan di twitter. Waktu mau balik, kamu kayak ngelamun gitu. Aku ajak omong gak ndenger, sambil liatin wajahku sama senyum. Setelah aku bentak, baru deh kamu sadar.
©      Hari demi hari, setiap malem senin kita jalan bareng. Paling sering sih ke sekartaji. Nyari yang murah. Wk kalo lagi ada ongkos ya ke mall. Aku suka kok disitu, disitu kita bisa bener-bener rilex. Kita pegangan tangan, kepalaku bisa ngrasain detak jantungmu. Yaa ditempat itu. Di depan dadamu, nyamaaaan banget.
©      Kamu pernah mau cium, tapi aku gak bolehin jadinya kamu cium kepala aja. Sambil bilang “aku gak akan bikin kamu syedih”.
©      1 month anniv, kamu tembak aku. Kamu pegang tanganku, dan kamu bilang “nok, aku ..aku sayang mbek awakmu. Gelem dadi pacarku ya..” ya jelas jawabannya iya. Kan kamu emang pacarku :3
©      Inget juga moment kita makan terus kamu cuman beli sepiring. Aku tanya kenapa, kamu Cuma nyengir. Ternyata minta disuapin. Wkwk, modus banget kamuuu.
©      Waktu aku kamu bonceng terus aku ngantuk, kamu suruh aku pegangan, menuju alam mimpi itu kamu nyanyi. Suaramu gak jelas sih, nyanyi lagu apa aku juga gaktau. Tapi ini berkesan!!!
©      Kita pernah foto bareng juga di fotobox. Aku liat kamu yang biasanya jaim jadi ikutan alayJ tapi unyu kok. Fotonya dibagi berduaa. Kamu simpen di dompet, kalo aku disimpen di belakang hp.
©      Sad moment itu waktu kamu tetep nekat jalan sama aku, padahal kamu jalan aja pincang L ngeyel dibilangin. Aku pengen bantu kamu jalan, tapi aku malu :$. Kasian banget deh liat kamu jalan aja musti pegangan tiang kayak gitu L
©      Oiya tiap kamu ke rumah, selalu main dulu sama maya. Cocok deh kalian-_-. Kamu cium tangan bapak, ibukku. Dan kita berangkat. Hwaaa
©      Inget juga waktu ujan-ujan kamu rela dateng, jaket udah basah kuyup Cuma karena waktu itu aku ngambek sama kamu. Kayak gitu kamu juga masih sempet bawain roti bakar. Waktu ngambek itu, “Kamu kenapa?” | “Gpp” | “Bener. Aku udh ujan2 lo kesini. Jangan marah dong.” | “abisnya kamu” | “kenapa?|  “bales mensen adek klsmu aja bisa. Aku dikacangi” | “Ooohh, ya maaf. Gak lagi deh, udah ya jangan cemberut mulu J “ #sambil cetot tangan | “HMMMM” #injek kakinya. Bercandaan lagi deh :D
©      Waktu anniv 2 month, kita gak bisa jalan soalnya aku lagi dimarahin. Aku inget waktu itu aku telfon kamu sambil nangis, kamu terus-terusan bilang gakpapa kok, masih bisa besok-besok. Sabar banget sih. Dan waktu kamu sama aku jalan, kamu bilang bakal bawa cincin hadiah anniv. Tapi waktu aku tanya “cincinya mana om?” | “ yahh lupa. Maaf ya”. Seketika cemberut. “Sini pinjem tanganmu” | “Buat apaa” | “halah pinjem bentar doang” *makein cincin*. “Huu pinokio tukang boong. Iya makasih ya, lopyuuJ”. “Lopyutu”